My Playlist


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Sabtu, 16 April 2011

Merk Indonesia Yang Selama Ini Dikira Merk Luar Negeri


Selama ini banyak lho yang mengira merk-merk ini berasal dari luar negeri . Ternyata banyak juga kan produk-produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar?!
Daripada beli produk luar yang ternyata malah aspal alias bajakan mending beli produk lokal aja dech! Lagipula bukankah ini juga berarti mendukung industri dalam negeri yang otomatisi juga mendukung kemajuan negeri sendiri?!

Maspion



Iklan Maspion terkenal dengan ungkapan”Cintai produk-produk Indonesia!”. Maspion memang perusahaan
lokal yang terkenal dengan produk alat-alat elektronik keperluan rumah tangga mulai dari setrika, blender, kipas angin sampai AC. Perusahaan yang berpusat di Surabaya ini memulai bisnisnya dari tahun 1960-an loh gan: dengan menghasilkan alat2 rumah tangga.
Polygon



Pasti agan kenal dengan merek sepeda yang satu ini. Mulai dari sepeda gunung, sepeda mini, sepeda BMX, sampai sepeda lipat bisa dibuat oleh pabrik sepeda yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur ini. Soal kualitas, agan jangan mergukan. Banyak pengguna biasa sampai komunitas penggemar sepeda memakai produk lokal ini. Ane juga pake sepeda ini loh gan harga sepedanya ada yang sampai 10 juta–an waw
Polytron



Mungkin saja di rumah kita punya tv, radio tape atau alat elektronik lain bermerk Polytron. Ini ternyata produk Indonesia looh gan! Pengalaman bikin elektronik, perusahaan ini ahlinya!. Perusahaan yang punya pabrik di kudus dan Semarang ini bisa dibilang sudah jaminan deh! Soalnya sudah sejak tahun 1970-an membuat televisi, dengan kualitas yang ga kalah sama luar negeri.
Byon



Perkembangan teknologi ternyata nggak membuat bangsa kita jadi penonton. Byon ikutan hadir meramaikan tren komputer notebook. Dengan harga jual yang lebih murah, Byon bukan produk asal-asalan. Melainkan punya konsep yang cukup uni, yaitu komputer notebook yang bisadi-upgrade seperti komputer desktop. Kehadiran Byon mebuktikan bangsa kita juga mampu membuat produk berteknologi tinggi.
Lea



Walaupun merknya berbau Amerika, tapi sebenernya ini produk Indonesia loh gan! Soal model dan kualitas, pasti sering kita lihat sendiri kalau Lea ga pernah minder berdiri sejajar dengan jenas merk2 lokal di mall manapun. Walaupun tampilannya seperti produk impor.
Tomkins



Mulai dari sepatu olahraga, sepatu bola, sampai sepatu futsal, tersedia dalam merk ini. Soal ukuran, dari dewasa sampao anak2 tersedia. Agan tidak usah bingung kesannya namanya bule banget. Padahal sepatu Tomkins memang produk lokal gan.
Bodypack dan Eiger



Kedua merk ini bernaung dalam satu induk perusahaan yang berpusat di Bandung. Kedua merk ini dikenal dengan produk tasnya. Bedanya Bodypack sekarang memfokuskan diri pada produk2 tas laptop dan tas gadget, sedangkan Euger setia pada produk2 berbau kegiatan berbau alam bebas. Kualitas Eiger memang sudah dikenal luas dikalangan penggiat alam bebas.
J.CO Donuts and Coffe



Tahun 2005, outlet pertama J.CO donuts ane coffe dibuka di Supermall Karawaci. Sejak itu J.CO terus mengembangkan sayap di berbagai mall diIndonesia. Dengan mengandalkan racikan donat dan kopi berkualitas internasional, perusahaan lokal dengan rasa internasional ini terus berkembang. J.CO bahkan ada di Malaisya dan Singapura. Perusahaan ini dimili oleh Johhny Andrean.
CFC



Restoran ayam goreng ini namanya Amerika banget gan. Padahal ini perusahaan lokal. California Fried Chicken pertama kali didirikan oleh Pioneerdo Gourment International Tbk, 13 Desember 1983, dengan nama California Pioneer Chicken. Tahun 1988 mengganti nama menjadi yang sekarang ini. Soal rasanya, nggak kalah kok gan dari restoran ayam asal Amerika.
Hoka Hoka Bento



Hoka Hoka Bento merupakan restoran yang menyajikan makanan Jepang. pertama kali didirikan dibawah naungan PT Eka Bogainti. Dengan restoran pertama berlokasi di Kebun Kacang, Jakarta. Walaupun kelihatan seperti produk luar negeri, tapi ternyata Hoka Hoka Bento produk lokal loh gan! Kualitas makannya ga kalah sama makanan Jepang yang asli.

Selasa, 12 April 2011

Neil Armstrong ke bulan ?? Hanya kebohongan..

Demikian ucap Neil Armstrong saat mendarat di permukaan bulan bersama Edwin Aldrin dan Michael Collins, 20 Juli 1969 lalu. Kini, hampir 34 tahun setelah Pesawat Ulang Alik Apollo 11 kembali ke bumi, banyak orang meyakini semua yang terjadi adalah kebohongan NASA semata. Bahkan, NASA dituding memalsukan sejumlah misi luar angkasa lainnya. Kesangsian terhadap misi Mars seakan melengkapi kesangsian terhadap pendaratan dua astronot AS di bulan menggunakan pesawat Apollo 11. Serangkaian dugaan teori konspirasi menyebar luas. Semua keberhasilan pendaratan NASA di bulan dituduh sebagai kebohongan dan manusia pada kenyataannya belum pernah mendarat atau menjejakkan kakinya di bulan. Di luar lapisan atmosfir bumi terdapat medan-medan radiasi yang sangat berbahaya. Bagaimana mungkin astronot dengan satu lapisan tipis timah di antara lapisan baju astronot bisa aman dari radiasi tersebut. Bahkan saat ketiga astronot tampil kembali setelah kembali dari ruang angkasa, tidak terlihat wajah letih layaknya melakukan perjalanan jauh. Kejanggalan dalam film ataupun foto yang dilansir NASA mengenai pendaratan di Bulan dikuak sejumlah kalangan. Para fotografer terkemuka mempertanyakan sejumlah foto kunci yang diambil para astronot melalui kamera yang dilekatkan di dada mereka. Sementara pencahayaan menggunakan cahaya alami dari matahari. Beberapa gambar yang dikeluarkan NASA semacam bendera Amerika Serikat (AS) yang berkibar, permukaan bulan tepat di bawah modul pendaratan tanpa kawah, serta adanya perbedaan jalur roda kendaraan dan jejak kaki, tampak sulit untuk dijelaskan. Keanehan terlihat pada sejumlah foto yang memperlihatkan bayangan benda yang saling bersilangan. Hal itu mengesankan ada berbagai sumber cahaya dan menafikan matahari sebagai satu-satunya sumber cahaya di bulan. Salah satu foto yang dikritisi adalah foto di mana Edwin "Buzz" Aldrin berdiri dengan matahari menyinari bahu kiri bagian atas. Namun, tampak terlalu banyak detail yang ditunjukkan sisi bagian kanan yang seharusnya gelap terkena bayangan. Bagian itu seharusnya lebih gelap dan tidak terlalu terlihat, mengingat kontras antara terang dan gelap di bulan lebih besar. Selain itu, dengan tidak adanya atmosfer yang akan menghalangi cahaya di bulan, semua foto seharusnya tampak terang, tegas dan jelas. Namun, permukaan tanah di balik Aldrin justru berangsur gelap, suatu efek yang secara teori seharusnya tidak terjadi di bulan. Berdalih NASA tentunya berdalih, efek ketiadaan warna itu dapat terjadi karena film kurang dapat menyesuaikan diri dibandingkan mata manusia. Selain itu objek di bulan tampak semakin gelap jika semakin menjauhi kamera. Lantas kejanggalan lain adalah objek aneh yang memantul dari helm Aldrin. Sejumlah ilmuwan memperkirakan itu adalah sebuah helikopter, sementara yang lain menduga itu adalah bangunan kaca setinggi 12 meter. Sementara NASA mengaku itu adalah bagian dari peralatan pendaratan di bulan. Kesalahan lain dari foto yang sama adalah Aldrin dalam posisi menghadap kamera dan berlatar belakang matahari. Anehnya helm sang astronot terlihat terang. Foto yang menunjukkan pendaratan modul di bulan juga tidak memperlihatkan adanya kawah yang seharusnya terjadi di permukaan bulan. Kawah itu (jika ada) yang mencirikan kerasnya semprotan lidah api dari mesin jet pendarat. Bahkan jika memang betul terjadi pendaratan di bulan, debu akan berterbangan termasuk menutupi kaki-kaki penjejak wahana pendarat. Sayangnya foto-foto menunjukkan kaki-kaki wahana tersebut bersih. Yang tampak hanya onggokan debu yang mungkin terbang selama pendaratan. Hal mengherankan juga terlihat pada foto pendaratan Apollo 11. Terlihat jejak kaki tepat di bawah modul pendaratan, meskipun belum ada siapapun yang berjalan di sana sebelum pesawat ulak alik itu mendarat. Pertanyaan lainnya adalah mengapa terdapat tulisan "Amerika Serikat" yang terlihat jelas di mana seharusnya merupakan bayangan. Sementara Aldrin sendiri sebelumnya mengatakan tidak ada pantulan cahaya di bulan. Hal itu membuktikan adanya sumber cahaya lain yang digunakan dalam pengambilan foto. Neil Armstrong juga dikabarkan pernah mendengar suara Azan di Bulan. Jangan-jangan dia memang hanya mengorbit di Bumi ketika film yang sudah disiapkan tengah ditayangkan. Ketika ia berada di suatu titik di atas permukaan Bumi, bersamaan dengan tibanya waktu solat, sehingga wajar ia mendengar azan karena masih berada di atmosfer Bumi. Para ahli fotografi menduga pemgambilan gambar dilakukan di dalam studio atau foto tersebut memang telah di-retouch. Sejumlah foto yang diambil dari beberapa misi pesawat ulang alik Apollo tidak pernah menunjukkan adanya cahaya bintang. Ketiadaan atmosfer di bulan seharusnya membuat bintang terlihat. Fakta itu dikonfirmasi Maria Blyzinsky, seorang kurator astronomi di Observatorium Greenwich, London. Ia memperkirakan, NASA tampaknya tak dapat menciptakan langit dalam studio mereka, sehingga memilih untuk menggelapkan bagian belakang. Namun, NASA sendiri menyatakan ketiadaan cahaya bulan karena sinar matahari terlalu kuat sehingga menghilangkan cahaya dari bintang. Sejumlah bukti dari pengamatan foto hasil pendaratan misi Apollo telah diungkapkan berbagai pihak, namun AS tak bergeming dan justru akan melanjutkan misi mereka di bulan. Bahkan Presiden AS, George Walker Bush baru-baru ini mencanangkan visi terbaru ru eksplorasi luar angkasa AS. Visinya antara lain menghendaki program ke bulan sekurangnya pada tahun 2015 atau tidak lebih dari 2020. Program tersebut akan digunakan sebagai batu loncatan untuk misi yang lebih ambisius. Bush menghendaki adanya serangkaian misi robot ke bulan --serupa dengan Spirit yang mengunjungi Mars-- untuk mengeksplorasi permukaan bulan sekurangnya awal 2008. Misi itu untuk meneliti dan mempersiapkan eksplorasi manusia ke sana. AS bahkan mencanangkan eksplorasi berawak ke bulan pada 2015 dengan tujuan menampatkan manusia untuk waktu yang lebih lama. NASA diproyeksikan akan memperoleh tambahan dana senilai 12 miliar dolar AS guna mewujudkan program itu. Akankah langkah selanjutnya menuju bulan membawa loncatan bagi peradaban manusia? Ataukah menuju kebohongan selanjutnya dan harus ditutupi kebohongan lain? Contohnya program perang bintang (Star Wars) yang digagas Presiden Ronald Reagan. Ternyata program tersebut hanya omong kosong yang tidak mungkin untuk diwujudkan.

TWITTER

Menu

mixpod.com

Recent Post